Semua
makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungannya disebut adaptasi. Ada
beberapa macam cara makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya.
BENTUK DAN TUJUAN ADAPTASI HEWAN
Bentuk
penyesuaian diri hewan dapat dilihat secara langsung dan tidak langsung. Bentuk
penyesuaian diri yang dapat dilihat langsung adalah bentuk paruh/mulut, bentuk
kaki/cakar, dan perilaku hewan tertentu. Sementara yang tidak dapat dilihat
langsung adalah proses dalam tubuh hewan tersebut. Misalnya, adanya bakteri
dalam alat pencernaan sapi.
Bakteri tersebut membantu mencernakan rumput.
A.
Bentuk adaptasi
hewan untuk memperoleh makanan
Bentuk adaptasi hewan pemakan daging (karnivor) untuk memperoleh
Bentuk
adaptasi pada karnivor adalah gigi dan cakarnya. Karnivor mempunyai gigi taring
dan cakar yang tajam. Gigi dan cakarberguna untuk menangkap dan mengoyak
mangsanya.
Bentuk adaptasi trenggiling untuk memperoleh makanan
Trenggiling
adalah pemakan semut, rayap, dan serangga merayap lainnya. Trenggiling memiliki
mulut yang panjang dengan celah kecil, lidah yang panjang dan dapat dijulurkan untuk
menangkap mangsanya. Trenggiling juga mempunyai cakar kaki depan yang kuat
untuk membongkar sarang semut dan serangga.
Bentuk adaptasi hewan pemakan tumbuhan (herbivor) untuk memperoleh makanan
Salah
satu hewan herbivor adalah sapi. Sapi memiliki bentuk gigi geraham yang lebar
dan datar.Bentuk gigi seperti ini memudahkannya untuk mengunyah rumput
Bentuk adaptasi burung untuk memperoleh makanan
Setiap
jenis burung memiliki bentuk paruh yang berbeda. Kita menjumpai beberapa jenis
burung yang memiliki bentuk paruh yang sama. Kesamaan bentuk paruh menandakan
bahwa burung-burung tersebut memiliki jenis makanan yang sama. Jadi, bentuk
paruh pada setiap burung berkaitan erat dengan jenis makanannya.
Bentuk
paruh burung
Bentuk
paruh burung pelikan (pemakan ikan)
Paruh
berkantong untuk menangkap ikan dalam air
Burung
pelikan, pekakak, atau burung laut adalah pemangsa ikan.Burung-burung itu
memiliki paruh yang khusus pula.
Bentuk
paruh burung elang (pemakan daging)
Paruh
kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya
untuk mencabik mangsanya
Burung
elang merupakan burung pemakan daging. Elang memiliki paruh yang kuat, bentuknya
bengkok, dan tajam. Jenis paruh seperti ini berguna untuk mengoyak makanan.
Bentuk
paruh bebek (mencari makan di tempat becek)
Bebek
dan bangau mempunyai paruh lebar untuk mencari makan di perairan yang berlumpur. Bentuk paruh seperti itu berguna
untuk menyaring makanan.
Seperti
sudu untuk mencari makanan di tempat becek, berlumpur atau di air
Bentuk
paruh kolibri (penghisap madu)
Panjang
dan runcing untuk memudahkan burung kolibri menghisap nektar
Burung
kolibri adalah burung pengisap nektar/madu. Kolibri memiliki paruh yang
panjang, kecil, dan runcing. Jenis paruh seperti ini bergunauntuk mengambil
nektar pada bagian bunga yang paling dalam.
Bentuk
paruh burung pipit (pemakan biji)
Paruh
pendek dan kuat berfungsi menghancurkan biji tersebut
Burung
pipit memiliki paruh pendek. Bentuk paruh seperti ini berguna untuk menghancurkan
biji-bijian.
Bentuk
paruh burung pelatuk (pemakan serangga)
Paruh
yang panjang, kuat, dan runcing untuk mencari serangga yang bersembunyi di
kulit pohon
Bentuk
kaki burung
Bentuk
kaki burung juga berbeda-beda. Cara mereka hidup dan mencari makan juga
mempengaruhi bentuk kaki burung.
Bentuk
kaki burung kakaktua untuk memanjat dan memegang makanan
Bentuk
kaki ayam untuk mengais makanan
Bentuk
kaki elang untuk mencengkeram mangsa
Burung
elang mempunyai kaki dengan cakar kuat, melengkung, dan tajam untuk menangkap
dan mencengkeram mangsanya.
Bentuk
kaki burung pipit untuk bertengger
Bentuk
kaki itik untuk berenang di air
Bebek,
angsa, dan belibis mempunyai selaput yang berguna untuk membantunya berenang di
air.
Bentuk
kaki pelatuk untuk memanjat
Bentuk adaptasi serangga untuk memperoleh makanan
Serangga
memiliki bentuk mulut yang berbeda sesuai dengan jenis
makanannya
Bentuk
mulut serangga
Bentuk
mulut belalang untuk menggigit
Bentuk
mulut lalat untuk menjilat
Bentuk
mulut kupu-kupu untuk menghisap
Bentuk
mulut nyamu untuk menusuk
B.
Bentuk adaptasi
hewan untuk menghadapi musuh / Bertahan hidup
Belalang
daun memiliki warna mirip daun
Walang
sangit mengeluarkan bau tidak sedap
Keoak
musang kumbang dan ular tidak berbisa pura-pura mati
Kambing
dan sapi bertanduk untuk melindungi diri
Belalang
daun mempunyai warna yang hampir sama dengan daun. Dengan demikian,
musuh
tidak akan mengetahui keberadaannya.
Belalang
kayu memiliki warna yang hampir sama dengan batang atau ranting pohon.
Walang
sngit mengeluarkan bau yang tidak sedap. Bau tersebut menyebabkan musuh
enggan
untuk mendekatinya.
Siput
membawa rumahnya untuk melindungi diri.
Ia akan bersembunyi di dalam rumahnya
jika ada bahaya mengancam.
Cicak
akan memutuskan ekornya untuk menghindar dari musuh. Ekor yang putus dapat
bergerak-gerak. Hal ini untuk mengalihkan perhatian musuhnya. Kesempatan ini
digunakan cicak untuk melarikan diri. Ekor cicak akan tumbuh kembali. Namun,
ekor yang tumbuh menjadi lebih lebar, lebih pendek, dan tidak simetris.
Sigung
mempunyai kelenjar bau yang terletak di bawah kulit di kedua sisi lubang
duburnya. Bau tidak enak ini disemprotkan hingga jarak tiga meter. Semprotan
bau ini dapat menyebabkan kebutaan sementara maupun tetap.
Landak
mempunyai duri-duri yang tajam untuk melukai musuhnya.
Cumi-cumi
akan mengeluarkan tinta untuk menyelamatkan diri dari kejaran musuh. Cumi-cumi menyemburkan tinta
berwarna hitam. Dengan demikian, pandangan musuhnya akan terhalang. Saat itulah
kesempatan bagi cumi-cumi melepaskan diri.
Paus
dan lumba-lumba muncul ke permukaan untuk bernafas
Penguin
berbulu tebal dan menggerombol untuk dari suhu dingin
Burung
berbulu indah (cendrawasih) mengepakkan/mengembangkan bulunya untuk menarik pasangan
Burung
bersuara merdu (kutilang, jalak)
mengeluarkan suara untuk menarik pasangan
Jerapah
berleher panjang untuk menajangkau dedaunan yang tinggi
Beruang
kutub dan tupai kutub hibernasi (istirahat / mengurangi aktivitas saat musim
dingin) untuk bertahan hidup di daerah dingin
BENTUK DAN TUJUAN ADAPTASI TUMBUHAN
Tumbuhan
menyesuaikan diri terhadap tempat hidupnya. Ada tumbuhan yang hidup di gurun.
Ada tumbuhan yang hidup di air. Tumbuhan memiliki bentuk penyesuaian diri yang
berbeda sesuai dengan lingkungan hidupnya.
A. Bentuk adaptasi tumbuhan untuk melindungi diri
Bambu
memiliki rambut gatal
Salak,
putri malu dan mawar memiliki batang berduri
Pohon
nangka, karet, dan kamboja memiliki getah
Durian
dan nangka memiliki kulit buah berduri
B.
Bentuk
adaptasi tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya
Padi
dan jagung menggulungkan daunnya saat
panas untuk mengurangi penguapan
Kencur,
jahe, kunyit dan rumput mengeringkan daunnya untuk mengurangi penguapan
Pohon
jati menggugurkan daunnya (meranggas) untuk mengurangi penguapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar